Selasa, 02 Juli 2013

“full day”Berlapar-lapar di bulan Ramadhan” Apa manfaatnya?


Tema   : Puasa Ramadhan
Judul   : “full day”Berlapar-lapar di bulan Ramadhan” Apa manfaatnya?
Oleh    : Yudi Yansyah, S.Pd
Secara bahasa al-shiyam, al shaum, puasa berarti menahan, al-imsak.  Adapun puasa secara terminologi agama adalah menahan diri dari makan, minum dan semua perkara yang membatalkan puasa sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari, dengan syarat-syarat tertentu. Apa sih untungnya kita berlapar-lapar di siang hari (puasa ramadhan) sementara di rumah kita, makanan begitu banyak? 
Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, diturunkan nya kitab suci Al-Quran, bulan panen pahala dari Alloh Swt. Realita yang terjadi pada masyarakat Indonesia saat ini, masih sedikit sadar akan pentingnya berpuasa, bahkan menganggap bulan suci  ramadhan dianggap bulan biasa. Lemahnya ilmu pengetahuan penting nya puasa di bulan ramadhan, masyarakat Indonesia cenderung sering menyepelekan bulan ramadhan ini, Makanya boro-boro melaksanakan Puasa, lihat saja di jalanan, anak-anak SMP,SMA, bebas merokok di bulan puasa ini tanpa ada rasa malu. Ini adalah PR untuk kita semua, terutama guru agama dan orang tuanya untuk memberikan pengetahuan akan pentingnya puasa di bulan Ramadhan.
Tayangan  seperti di tayangan media elektronik contohnya di Televisi yang kita lihat sehari-hari di rumah, tayangan yang bersifat mendidik, pesan moral dari shaum itu sendiri  tidak ada. Yang terjadi pada saat ini adalah maraknya penyiaran yang bersifat hiburan, guyonan, lawakan yang tidak berarti dan sama sekali jauh dengan pesan religi yang terkandung dalam  bulan ramadhan. Sehingga masyarakat tidak banyak tahu manfaat puasa di bulan ramadhan.

Masyarakat Indonesia, hanya disibukan ketika menghadapi bulan ramadhan tiba, yang ada pada pikiranya adalah bagaimana pemenuhan isi perutnya, makanan yang enak, dan mulai memilih toko baju yang murah untuk persiapan di hari raya Idul Fitri.  Yang seharusnya para orang tua menyuruh kepada anakanya mengikuti pesantren kilat, atau majelis ilmu, atau pengajian agar generasi penerus kita memiliki tingkat pengetahuan agama yang tinggi dan taat kepada Alloh dan rosulnya tentunya senantiasa melaksanakan ibadah puasa, agar di bulan ramadhan ini berlomba untuk mendapatkan ampunan dari Alloh swt, melatih diri menjadi seseorang yang sabar, meningkatkan intensitas ibadah kepada Alloh swt dengan melaksanakan sunnah-sunnah dan sholat tarawih di bulan Ramadhan.
Ibadah puasa di bulah ramadhan adalah kesempatan  seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Rabbnya, dengan meninggalkan nafsu yang berlebihan seperti makan, minum, dan berhubungan badan . Supaya dengan amalan ini seseorang bisa menggapai keridhaan Rabb nya dan mendapatkan kemenangan di negeri kemulianya.
Puasa merupakan sebab untuk meraih ketaqwaan, jika seseorang melaksanakan karena meyakini wajibnya hukum berpuasa tersebut . Alloh Ta’ala berfirman : “ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS. Al-Baqarah : 183). Maka  orang yang berpuasa itu diperintahkan agar bertaqwa kepada Alloh Ta’ala. Yaitu dengan menjalankan puasa semata-mata ikhlas karena-Nya dan menjauhi segala laranganya dan inilah yang merupakan tujuan tebesar dari ibadah puasa.
Orang kaya harta mengetahui kadar kenikmatan yang Alloh Ta’ala berikan kepadanya dalam bentuk kekayaan. Dia akan selalu mengingat-ingat saudaranya yang fakir yang tidak mulus jalan yang ia tempuh.
Dengan melaksanakan ibadah puasa seseorang dapat mengekang hawa nafsu dan mengendalikanya, hingga ia mampu menyetirnya dan mengarahkannya kepada hal-hal yang akan mendatangkan kebaikan dan kebahagian baginya, baik di dunia dan akhirat.
Mendapat faidah kesehatan yang merupakan buah dari berhentinya makan dalam jangka waktu tertentu. Saat berpuasa ternyata peningkatan HDL dan apoprotein alfa 1, dan penurunan LDL ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian “chronobiological” menunjukan saat puasa ramadhan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormone kortisol, melatonin dan glisemia.
Keadaan psikologis yang tenang teduh dan tidak dipenuhi  rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan adrenalin 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner , meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak ke jantung, nah ini yang menyebabkan penyakit jantung dan stroke dan lain-lain.
Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka . sehingga terbentuk tunas-tunas protein, lemak, fosfat, kolesterol dan lainya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel  lemak yang menggumpal dalam hati. 
Puasa dapat menurunkan gula darah, kolesterol dan mengendalikan tekanan darah, itulah sebabnya puasa sangat dianjurkan bagi perawatan kepada mereka yang terkena penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan dan darah tinggi.
Penghentian konsumsi air selama berpuasa sangat efektive meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai  1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air.
Puasa juga dapat mematahkan nafsu yang berlebihan makan, minum dan bergaul dengan istri yang mengakibatkan enggan mensyukuri nikmat Alloh swt, yang menyebabkan kelengahan.
Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan system kekebalan tubuh. Penelitian menunjukan saat puasa menunjukan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat.
Bahkan seorang peneliti di Moskow(Rusia) melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk sizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna. Pikiran kita yang melambat ketika lapar, ternyata menjadi lebih tajam. Secara instingtif, bukti ilmiah ini bias diterima terkait dengan fakta bahwa dalam banyak hal, masalah lapar adalah masalah adalah kelanjutan hidup hidup. Jadi wajar saja, jika rasa lapar membuat pikiran semakin tajam dan kreatif.
Ternyata terapi puasa pada 50 tahun terakhir digunakan di Rusia. Di tahun 1972, sorang direktur di Moscow psychiatric institute, Melaporkan bahwa penggunaan puasa telah sukses dalam menyembuhkan lebih dari 7000 pasien yang menderita berbagai macam penyakit mental, termasuk schizophrenia.
Termasuk manfaat puasa secara sosial adalah membiasakan umat berlaku disiplin, bersatu, cinta keadilan dan persamaan, juga melahirkan perasaan kasih saying dalam diri orang-orang beriman dan mendorong mereka berbuat kebajikan. Mengingat dan merasakan penderitaan orang lain merasakan lapar dan hasu juga memberikan pengalaman kepada kita bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan orang lain. Rasa syukur dan ikhlas dalam puasa ramadhan akan meningkatkan kepedulian terhadap masalah sosial dan politik berbagai wilayah lain di tanah air serta yang terjadi di berbagai belahan dunia lainnya.
Puasa ramadhan mengharuskan pelakunya berbuat baik, tidak berkata kotor, tidak bergunjing, tidak ghibah sehingga akan mempererat persatuan dan kerukunan bersaudara dan bertetangga yang sebelumnya sempat terganggu. Puasa ramadhan juga menjaga, menurunkan dan menjauhkan penyakit sosial masyarakat sperti pencurian, prostitusi, perampokan dan kekerasan terhadap anak.
Ternyata Alloh swt, menurunkan bulan suci ramadhan tidak sia-sia, dengan berbagai keistimewaan dan kebaikan untuk tubuh kita, kebaikan dalam kehidupan sosial  dan terutama untuk kehidupan akhirat yang abadi. Marilah kita berpuasa di bulan suci Ramadhan ini dengan penuh keikhlasan dan hanya mengaharap Ridho dari Alloh swt. Wallohualam bishowab  .

Terima Kasih Sudah Membaca Artikel ini.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar