Tema : Puasa Ramadhan
Judul : “full
day”Berlapar-lapar di bulan Ramadhan” Apa manfaatnya?
Oleh : Yudi
Yansyah, S.Pd
Secara
bahasa al-shiyam, al shaum, puasa berarti menahan, al-imsak. Adapun puasa secara terminologi agama adalah
menahan diri dari makan, minum dan semua perkara yang membatalkan puasa sejak
terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari, dengan syarat-syarat tertentu. Apa
sih untungnya kita berlapar-lapar di siang hari (puasa ramadhan) sementara di
rumah kita, makanan begitu banyak?
Bulan
ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, diturunkan nya kitab suci Al-Quran,
bulan panen pahala dari Alloh Swt. Realita yang terjadi pada masyarakat
Indonesia saat ini, masih sedikit sadar akan pentingnya berpuasa, bahkan
menganggap bulan suci ramadhan dianggap bulan
biasa. Lemahnya ilmu pengetahuan penting nya puasa di bulan ramadhan,
masyarakat Indonesia cenderung sering menyepelekan bulan ramadhan ini, Makanya
boro-boro melaksanakan Puasa, lihat saja di jalanan, anak-anak SMP,SMA, bebas
merokok di bulan puasa ini tanpa ada rasa malu. Ini adalah PR untuk kita semua,
terutama guru agama dan orang tuanya untuk memberikan pengetahuan akan
pentingnya puasa di bulan Ramadhan.
Tayangan
seperti di tayangan media elektronik
contohnya di Televisi yang kita lihat sehari-hari di rumah, tayangan yang
bersifat mendidik, pesan moral dari shaum itu sendiri tidak ada. Yang terjadi pada saat ini adalah
maraknya penyiaran yang bersifat hiburan, guyonan, lawakan yang tidak berarti
dan sama sekali jauh dengan pesan religi yang terkandung dalam bulan ramadhan. Sehingga masyarakat tidak
banyak tahu manfaat puasa di bulan ramadhan.
Masyarakat
Indonesia, hanya disibukan ketika menghadapi bulan ramadhan tiba, yang ada pada
pikiranya adalah bagaimana pemenuhan isi perutnya, makanan yang enak, dan mulai
memilih toko baju yang murah untuk persiapan di hari raya Idul Fitri. Yang seharusnya para orang tua menyuruh
kepada anakanya mengikuti pesantren kilat, atau majelis ilmu, atau pengajian
agar generasi penerus kita memiliki tingkat pengetahuan agama yang tinggi dan
taat kepada Alloh dan rosulnya tentunya senantiasa melaksanakan ibadah puasa, agar
di bulan ramadhan ini berlomba untuk mendapatkan ampunan dari Alloh swt,
melatih diri menjadi seseorang yang sabar, meningkatkan intensitas ibadah
kepada Alloh swt dengan melaksanakan sunnah-sunnah dan sholat tarawih di bulan Ramadhan.
Ibadah
puasa di bulah ramadhan adalah kesempatan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada
Rabbnya, dengan meninggalkan nafsu yang berlebihan seperti makan, minum, dan berhubungan
badan . Supaya dengan amalan ini seseorang bisa menggapai keridhaan Rabb nya
dan mendapatkan kemenangan di negeri kemulianya.
Puasa merupakan sebab
untuk meraih ketaqwaan, jika seseorang melaksanakan karena meyakini wajibnya
hukum berpuasa tersebut . Alloh Ta’ala berfirman : “ Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS. Al-Baqarah : 183). Maka orang yang berpuasa itu diperintahkan agar
bertaqwa kepada Alloh Ta’ala. Yaitu dengan menjalankan puasa semata-mata ikhlas
karena-Nya dan menjauhi segala laranganya dan inilah yang merupakan tujuan
tebesar dari ibadah puasa.
Orang
kaya harta mengetahui kadar kenikmatan yang Alloh Ta’ala berikan kepadanya
dalam bentuk kekayaan. Dia akan selalu mengingat-ingat saudaranya yang fakir
yang tidak mulus jalan yang ia tempuh.
Dengan
melaksanakan ibadah puasa seseorang dapat mengekang hawa nafsu dan
mengendalikanya, hingga ia mampu menyetirnya dan mengarahkannya kepada hal-hal
yang akan mendatangkan kebaikan dan kebahagian baginya, baik di dunia dan
akhirat.
Mendapat
faidah kesehatan yang merupakan buah dari berhentinya makan dalam jangka waktu
tertentu. Saat berpuasa ternyata peningkatan HDL dan apoprotein alfa 1, dan
penurunan LDL ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh
darah. Beberapa penelitian “chronobiological” menunjukan saat puasa ramadhan berpengaruh
terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormone
kortisol, melatonin dan glisemia.
Keadaan
psikologis yang tenang teduh dan tidak dipenuhi
rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah
terjadi peningkatan adrenalin 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil
kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh
darah koroner , meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah
ke jantung dan jumlah detak ke jantung, nah ini yang menyebabkan penyakit
jantung dan stroke dan lain-lain.
Jumlah
sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, pola makan saat puasa
dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka
. sehingga terbentuk tunas-tunas protein, lemak, fosfat, kolesterol dan lainya
untuk membangun sel baru dan membersihkan sel
lemak yang menggumpal dalam hati.
Puasa
dapat menurunkan gula darah, kolesterol dan mengendalikan tekanan darah, itulah
sebabnya puasa sangat dianjurkan bagi perawatan kepada mereka yang terkena
penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan dan darah tinggi.
Penghentian
konsumsi air selama berpuasa sangat efektive meningkatkan konsentrasi urin
dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air.
Puasa
juga dapat mematahkan nafsu yang berlebihan makan, minum dan bergaul dengan
istri yang mengakibatkan enggan mensyukuri nikmat Alloh swt, yang menyebabkan
kelengahan.
Dalam
keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan system kekebalan tubuh. Penelitian
menunjukan saat puasa menunjukan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga
sepuluh kali lipat.
Bahkan
seorang peneliti di Moskow(Rusia) melakukan penelitian pada seribu penderita
kelainan mental termasuk sizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat
perbaikan kondisi mental yang bermakna. Pikiran kita yang melambat ketika lapar,
ternyata menjadi lebih tajam. Secara instingtif, bukti ilmiah ini bias diterima
terkait dengan fakta bahwa dalam banyak hal, masalah lapar adalah masalah
adalah kelanjutan hidup hidup. Jadi wajar saja, jika rasa lapar membuat pikiran
semakin tajam dan kreatif.
Ternyata
terapi puasa pada 50 tahun terakhir digunakan di Rusia. Di tahun 1972, sorang
direktur di Moscow psychiatric institute, Melaporkan bahwa penggunaan puasa
telah sukses dalam menyembuhkan lebih dari 7000 pasien yang menderita berbagai
macam penyakit mental, termasuk schizophrenia.
Termasuk
manfaat puasa secara sosial adalah membiasakan umat berlaku disiplin, bersatu,
cinta keadilan dan persamaan, juga melahirkan perasaan kasih saying dalam diri
orang-orang beriman dan mendorong mereka berbuat kebajikan. Mengingat dan
merasakan penderitaan orang lain merasakan lapar dan hasu juga memberikan
pengalaman kepada kita bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan orang
lain. Rasa syukur dan ikhlas dalam puasa ramadhan akan meningkatkan kepedulian
terhadap masalah sosial dan politik berbagai wilayah lain di tanah air serta
yang terjadi di berbagai belahan dunia lainnya.
Puasa
ramadhan mengharuskan pelakunya berbuat baik, tidak berkata kotor, tidak
bergunjing, tidak ghibah sehingga akan mempererat persatuan dan kerukunan
bersaudara dan bertetangga yang sebelumnya sempat terganggu. Puasa ramadhan
juga menjaga, menurunkan dan menjauhkan penyakit sosial masyarakat sperti
pencurian, prostitusi, perampokan dan kekerasan terhadap anak.
Ternyata
Alloh swt, menurunkan bulan suci ramadhan tidak sia-sia, dengan berbagai
keistimewaan dan kebaikan untuk tubuh kita, kebaikan dalam kehidupan sosial dan terutama untuk kehidupan akhirat yang
abadi. Marilah kita berpuasa di bulan suci Ramadhan ini dengan penuh keikhlasan
dan hanya mengaharap Ridho dari Alloh swt. Wallohualam
bishowab .
Terima Kasih Sudah
Membaca Artikel ini.